Siapa yang tidak mengenal Nelson Mandela? dia adalah salah satu tokoh dunia yang pada masa hidupnya pernah berjuang melawan sebuah sistem rasial yang pernah ada di Afrika Selatan, sistem tersebut dikenal dengan Apartheid. Sistem yang pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan ini sudah dimulai pada tahun 1930. Akibat pencanangan sistem ini, bangsa kulit hitam di wilayah tersebut mengalami diskriminasi, sehingga memunculkan perlawanan-perlawanan seperti yang dilakukan oleh ANC (Africa National Congress). Salah satu tokoh besar yang pernah bergabung dan berjuang digerakan ini adalah Nelson Mandela.

Pria yang lahir di Desa Mveso pada tahun 1918 ini merupakan salah salah pejuang yang luar biasa, bahkan ketika dipenjara, Mandela sempat secara tegas menolak berdamai dengan pemerintah karena Mandela harus menghentikan perlawanannya kepada pemerintah.
Mandela sudah dekat dengan aktivis ANS sudah cukup lama, bahan pada 1943 ia pernah terlibat dalam aksi boikot angkutan umum untuk melawan rencana penaikan tarif bus. Pada tahun yang sama Mandela berhasil menyelesaikan kuliahnya di University of South Africa dan lanjut mendaftarkan dirinya untuk mengambil studi hukum di University of Witwatersrand.
Pada Tahun 1947, akhirnya Mandela berhasil terpilih dan masuk sebagai komite eksekutif ANC. Setelah itu pergerakan melawan sistem rasial pun semakin gencar dilakukan oleh Mandela. Pemikiran Mandela semakin radikal dan bahkan pernah merencanakan untuk melakukan serangan grilya kepada pemerintah, sehingga pada tanggal 25 Oktober 1962, Mandela pun ditangkap dengan tuduhan melakukan sabotase kepada pemerintah. Mandela pun mendapatkan hukuman seumur hidup dan harus menjalani perjalanan dari penjara ke penjara, Mandela sempat ditahan di Pulau Rubben selama sekitar 18 tahun.
Selama penahanannya, Mandela sering mengalami penyiksaan dan pelecehan oleh petugas penjara. Namun Mandela tidak sedikitpun untuk mundur dari perjuangan dan pendiriannya. Perjuangan ini justru menjadi sorotan dari dunia internasional, sehingga pemerintah Afrika Selatan diminta untuk sesegera mungkin untuk membebaskan Mandela.